Kisah Khalifah Al-Hadi yang Bijaksana (3)


SUATU hari Abdulallah bin Malik dipanggil oleh Khalifah Al-Hadi ke istana. Hatinya amat berdebar-debar dan kekhawatirannya pun muncul lagi. “Ada apa gerangan Khalifah Al-Hadi memanggilku ke istana.” Pikirnya dalam hati. Ia tekut, peristiwa duhulun diungkit kembali. Ketika sampai di istana, Khalifah Al-Hadi terlihat sedang duduk di singgasana. Mukanya terlihat tegang. Tangannya memagang ujung pedang yang berkilat-kilat. “Oh, pedang itu tentu sudah banyak menebas leher musuh dalam peperanga di Timur. Kini, saya merasa urat-urat leher saya berdenyut-denyut,” bisik Abdulallah bin Malik dalam hati. Dengan kaki gemetar, Abdullah bin Malik melangkah perlahan ke arah khalifah. Ia merasa hidupnya akan segera berakhir dengan pembalasan dendam. Tidak ada seorang pun yang membelanya. Ia hanya berserah diri kepada Allah Yang Maha Tahu, Maha Menghidupkan, dan Mematikan hamba-Nya. Islampos
http://goo.gl/65WOQB

Related Posts

Kisah Khalifah Al-Hadi yang Bijaksana (3)
4/ 5
Oleh